Profil

Kurikulum

SMA Papua Kasih Jayapura menonjol dengan pendekatan kurikulum unik yang mengintegrasikan Kurikulum Merdeka dengan nilai-nilai LOVING (Loyalty, Obedience, Virtue, Integrity, Nobility, Gratefulness). Berikut keunggulan kurikulum kami yang membedakan dari sekolah lain:

1. Pembelajaran Berbasis Karakter (LOVING-Centric Curriculum)

Setiap mata pelajaran dirancang untuk menginternalisasi nilai LOVING melalui:

• Projek Kolaboratif:
  • Contoh: Projek “Jaga Bhineka” (Loyalty) di mana siswa meneliti keragaman suku Papua dan menciptakan karya seni bersama.
  • Output: Pameran budaya tahunan dengan presentasi multibahasa.
• Refleksi Harian:
  • Siswa menulis jurnal syukur (Gratefulness) dan mengevaluasi tindakan mereka berdasarkan nilai Virtue dan Integrity.

2. Integrasi Kearifan Lokal Papua

Kurikulum tidak hanya nasional, tetapi juga kaya akan muatan lokal:

• Mata Pelajaran Khusus:
  • Budaya Papua: Pembelajaran tarian tradisional (Yospan), cerita rakyat, dan filosofi hidup seperti “Satu Tungku Tiga Batu”.
  • Ekosistem Papua: Studi lapangan di hutan mangrove dan Danau Sentani untuk memahami konservasi (Nobility).
• Guru Budaya:
  • Melibatkan tokoh adat dan seniman Papua sebagai pengajar tamu.

3. Metode Pembelajaran Aktif

• Role-Playing:
  • Simulasi kepemimpinan (Obedience) seperti menjadi “Walikota Mini” untuk memecahkan masalah kota.
• Service Learning:
  • Aksi nyata di komunitas, seperti mengajar adik-adik SD (Virtue).

4. Sistem Penilaian Holistik

• LOVING Assessment Rubric:
  

  Nilai	Indikator	Contoh Bukti
  Loyalty	Konsistensi dalam kelompok	Dokumentasi projek kolaboratif
  Integrity	Kejujuran dalam ujian	Peer evaluation
  Gratefulness	Kontribusi ke komunitas	Portofolio aksi sosial

• Siswa Tidak Hanya Dinilai dari Akademik, tetapi juga dari:
  • Partisipasi dalam kegiatan budaya.
  • Kontribusi sosial.
  • Perkembangan karakter (track record harian).

5. Program Kepemimpinan “Siswa Penggerak”

• LOVING Leadership Camp:
  • Pelatihan public speaking dengan pesan moral (Integrity).
  • Projek inovasi sosial, seperti membuat bank sampah sekolah (Nobility).
• Mentorship Berjenjang:
  • Siswa kelas IX membimbing juniornya (Loyalty) dalam akademik dan organisasi.

6. Kolaborasi dengan Dunia Nyata

• Kemitraan dengan Pemimpin Lokal:
  • Workshop dengan aktivis Papua tentang kepemimpinan etis (Virtue).
• Kunjungan ke Institusi:
  • Belajar tata kelola pemerintahan di DPRD Papua (Obedience).

Fasilitas

Pengajar